Minggu, 15 Januari 2017

KEKUASAAN DAN PENGARUH

Definisi kekuasaan
Definisi kekuasaan secara umum adalah kemampuan pelaku untuk mempengaruhi tingkah laku pelaku lain sedemikian rupa, sehingga tingkah laku pelaku terakhir menjadi sesuai dengan keinginan dari pelaku yang mempunyai kekuasaan (Harold D. Laswell, 1984:9).
Sejalan dengan itu, dinyatakan Robert A. Dahl (1978:29) bahwa kekuasaan merujuk pada adanya kemampuan untuk mempengaruhi dari seseorang kepada orang lain, atau dari satu pihak kepada pihak lain.

Definisi kekuasaan secara umum adalah Mengartikan kekuasaan itu sebagai suatu produksi dari akibat yang diinginkan (Russel).

Definisi kekuasaan secara umum adalah kemampuan seseorang atau sekelompok manusia untuk mempengaruhi tingkah lakunya seseorang atau kelompok lain sedemikian rupa sehingga tingkah laku itu menjadi sesuai dengan keinginan dan tujuan dari orang yang mempunyai kekuasaan itu (Budiardjo,1972).

Sumber Kekuasaan
 Sumber - sumber  kekuasan dibagi menjadi dua yaitu :
1.      kekuasaan formal
Kekuasaan formal didasarkan pada posisi seseorang individu dalam subuah organisasi. Kekuasaan formal dapat berasal dari kemampuan untuk memaksaatau memveri imbalan, atau dari wewenang formal.

a.Kekuasaan koersif (coercive power) adalah rasa takut. Seseorang memberikan reaksinya terhadap kekuasaan ini karena rasa takut terhadap akibat – akibat negative yang mungkin terjadi jika tidak patuh. Kekuasaan koersif mengandalkan aplikasi, atau ancaman aplikasi, sanksi fisik yang menimbulkan rasa sakit, menimbulkan rasa sakit, menimbulkan rasa frustasi melalui pembatasan gerak, atau pengendalian paksa terhadap kebutuhan dasar fisiologis atau keamanan.

b.Kebalikan kekuasaan koersif adalah kekuasaan imbalan(reward power). Orang memenuhi keinginan atau arahan orang lain karena dengan berbuat demikian ia akan mendapatkan manfaat positif, karena seseorang yang dapat membagikan imbalan atau penghargaan yang dapat dipandang orang lain bernilai akan memiliki kekuasaan atas orang lain itu. Imbalan bersifat finalsial seperti pengendalian tingkat upah, kenaikan upah, dan bonus atau non finasial termasuk pengakuan, promosi, penugasaan kerja yang menarik, kolega yang ramah dan wilayah kerja atau wilayah penjualan yang disukai.

c.Kekuasaan legitimasi akses yang paling mudah pada satu atau ebih landasan kekuasaan adalah posisi struktual seseorang. Kekuasaan legitimasi (legimate power). Kekuasaan yang melambangkan kewenangan formal untuk mengendalikan dan memanfaatkan sumber – sumber daya organisasi. Secara spesifik, kekuasaan ini mencakup penerimaaan wewenang suatu jabatan oleh anggota – anggota dalam sebuah organisasi.


2.      Kekuasaan pribadi

a.Kekuasaan karena keahlian (expert power) adalah pengaruh yang dipeoleh keahlian, ketrampilan khusus atau pengetahuan. Keahlian sumber pengaruh yang palin kuat katena semakin berorientasi pada teknologi. Pekerjaan terpsesialisasi menjadi semakin bergantung pada para ahli untuk mencapai tujuan.

b.Kekuasaan rujukan (referent power) didasarkan identifikasi terhadap seseorang yang memiliki sumber atau sifat – sifat personal yang menyenangkan.

Definisi Pengaruh
Definisi pengaruh (influence) adalah suatu transaksi sosial dimana seseorang atau kelompok di bujuk oleh seorang atau kelompok lain untuk melakukan kegiatan sesuai dengan harapan mereka yang mempengaruhi.Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 849), “Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang.”

Definisi Pengaruh adalah kemampuan yang terus berkembang yang  berbeda dengan kekuasaan tidak begitu terkait dengan usaha memperjuangkan dan memaksakan kepentingan (Uwe Becker).

Definisi Pengaruh adalah suatu tipe kekuasaan yang jika seorang yang dipengaruhi agar bertindak dengan cara tertentu, dapat dikatakan terdorong untuk bertindak demikian, sekalipun ancaman sanksi yang terbuka tidak merupakan motivasi yang mendorongnya (Norman Barry).

Jenis Pengaruh
Pengaruh Taktik Organisasi
 Taktik-taktik mempengaruhi (Influence Tactics) adalah cara-cara yang biasanya digunakan oleh seseorang untuk mempen-garuhi orang lain, baik orang yang merupakan atasan, setingkat, atau bawahannya. Dengan mengetahui dan menggunakan hal ini, maka seseorang dapat mempengaruhi orang lain, dengan tidak menggunakan kekuasaan yang dimilikinya.
 Kipnis dan Schmidt adalah peneliti yang pertama kali meneliti taktik-taktik yang biasa digunakan orang untuk mempengaruhi orang lain. (Kipnis dan Schmidt, 1982). Berbagai alat ukur telah dibuat untuk meneliti taktik mempengaruhi, dan salah satu yang terbaik adalah yang dibuat oleh Yukl dkk, yaitu yang disebut Influence Behavior Questionnaire (Yukl, Lepsinger, and Lucia, 1992). Hasil penelitian Yukl dkk, menun-jukkan ada sembilan jenis taktik yang biasa digunakan di dalam organisasi (Hugheset all, 2009), yaitu:
1. Persuasi Rasional (Rational Persuasion), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan alasan yang logis dan bukti-bukti nyata agar orang lain tertarik.
2. Daya-tarik Inspirasional (Inspirational Appeals), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan suatu permintaan atau proposal untuk membangkitkan antusiasme atau gairah pada orang lain.
3. Konsultasi (Consultation), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan mengajak dan melibatkan orang yang dijadikan target untuk berpartisipasi dalam pembuatan suatu rencana yang akan dilaksanakan.
4.Mengucapkan kata-kata manis (Ingratiation), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan kata-kata yang membahagiakan.
5.Daya-tarik Pribadi (Personal Appeals), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain atau memintanya untuk melakukan sesuatu karena merupakan teman atau karena dianggap loyal.
6.Pertukaran (Exchange), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan memberikan sesuatu keuntungan tertentu kepada orang yang dijadikan target, sebagai imbalan atas kemauannya mengikuti suatu permintaan tertentu.
7.Koalisi (Coalitions), terjadi jika seseorang meminta bantuan dan dukungan dari orang lain untuk membujuk agar orang yang dijadikan target setuju.
8.Tekanan (Pressure), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan ancaman, peringatan, atau permintaan yang berulang-ulang dalam meminta sesuatu.
9.Mengesahkan (Legitimacy), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan jabatannya, kekuasaannya, atau dengan mengatakan bahwa suatu permintaan adalah sesuai dengan kebijakan atau aturan organisasi.


Sumber:






Ika Desty Wulandari
3PA15
15514125

 KEKUASAAN DAN PENGARUH

Definisi kekuasaan
Definisi kekuasaan secara umum adalah kemampuan pelaku untuk mempengaruhi tingkah laku pelaku lain sedemikian rupa, sehingga tingkah laku pelaku terakhir menjadi sesuai dengan keinginan dari pelaku yang mempunyai kekuasaan (Harold D. Laswell, 1984:9).
Sejalan dengan itu, dinyatakan Robert A. Dahl (1978:29) bahwa kekuasaan merujuk pada adanya kemampuan untuk mempengaruhi dari seseorang kepada orang lain, atau dari satu pihak kepada pihak lain.

Definisi kekuasaan secara umum adalah Mengartikan kekuasaan itu sebagai suatu produksi dari akibat yang diinginkan (Russel).

Definisi kekuasaan secara umum adalah kemampuan seseorang atau sekelompok manusia untuk mempengaruhi tingkah lakunya seseorang atau kelompok lain sedemikian rupa sehingga tingkah laku itu menjadi sesuai dengan keinginan dan tujuan dari orang yang mempunyai kekuasaan itu (Budiardjo,1972).

Sumber Kekuasaan
 Sumber - sumber  kekuasan dibagi menjadi dua yaitu :
1.      kekuasaan formal
Kekuasaan formal didasarkan pada posisi seseorang individu dalam subuah organisasi. Kekuasaan formal dapat berasal dari kemampuan untuk memaksaatau memveri imbalan, atau dari wewenang formal.

a.Kekuasaan koersif (coercive power) adalah rasa takut. Seseorang memberikan reaksinya terhadap kekuasaan ini karena rasa takut terhadap akibat – akibat negative yang mungkin terjadi jika tidak patuh. Kekuasaan koersif mengandalkan aplikasi, atau ancaman aplikasi, sanksi fisik yang menimbulkan rasa sakit, menimbulkan rasa sakit, menimbulkan rasa frustasi melalui pembatasan gerak, atau pengendalian paksa terhadap kebutuhan dasar fisiologis atau keamanan.

b.Kebalikan kekuasaan koersif adalah kekuasaan imbalan(reward power). Orang memenuhi keinginan atau arahan orang lain karena dengan berbuat demikian ia akan mendapatkan manfaat positif, karena seseorang yang dapat membagikan imbalan atau penghargaan yang dapat dipandang orang lain bernilai akan memiliki kekuasaan atas orang lain itu. Imbalan bersifat finalsial seperti pengendalian tingkat upah, kenaikan upah, dan bonus atau non finasial termasuk pengakuan, promosi, penugasaan kerja yang menarik, kolega yang ramah dan wilayah kerja atau wilayah penjualan yang disukai.

c.Kekuasaan legitimasi akses yang paling mudah pada satu atau ebih landasan kekuasaan adalah posisi struktual seseorang. Kekuasaan legitimasi (legimate power). Kekuasaan yang melambangkan kewenangan formal untuk mengendalikan dan memanfaatkan sumber – sumber daya organisasi. Secara spesifik, kekuasaan ini mencakup penerimaaan wewenang suatu jabatan oleh anggota – anggota dalam sebuah organisasi.


2.      Kekuasaan pribadi

a.Kekuasaan karena keahlian (expert power) adalah pengaruh yang dipeoleh keahlian, ketrampilan khusus atau pengetahuan. Keahlian sumber pengaruh yang palin kuat katena semakin berorientasi pada teknologi. Pekerjaan terpsesialisasi menjadi semakin bergantung pada para ahli untuk mencapai tujuan.

b.Kekuasaan rujukan (referent power) didasarkan identifikasi terhadap seseorang yang memiliki sumber atau sifat – sifat personal yang menyenangkan.

Definisi Pengaruh
Definisi pengaruh (influence) adalah suatu transaksi sosial dimana seseorang atau kelompok di bujuk oleh seorang atau kelompok lain untuk melakukan kegiatan sesuai dengan harapan mereka yang mempengaruhi.Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 849), “Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang.”

Definisi Pengaruh adalah kemampuan yang terus berkembang yang  berbeda dengan kekuasaan tidak begitu terkait dengan usaha memperjuangkan dan memaksakan kepentingan (Uwe Becker).

Definisi Pengaruh adalah suatu tipe kekuasaan yang jika seorang yang dipengaruhi agar bertindak dengan cara tertentu, dapat dikatakan terdorong untuk bertindak demikian, sekalipun ancaman sanksi yang terbuka tidak merupakan motivasi yang mendorongnya (Norman Barry).

Jenis Pengaruh
Pengaruh Taktik Organisasi
 Taktik-taktik mempengaruhi (Influence Tactics) adalah cara-cara yang biasanya digunakan oleh seseorang untuk mempen-garuhi orang lain, baik orang yang merupakan atasan, setingkat, atau bawahannya. Dengan mengetahui dan menggunakan hal ini, maka seseorang dapat mempengaruhi orang lain, dengan tidak menggunakan kekuasaan yang dimilikinya.
 Kipnis dan Schmidt adalah peneliti yang pertama kali meneliti taktik-taktik yang biasa digunakan orang untuk mempengaruhi orang lain. (Kipnis dan Schmidt, 1982). Berbagai alat ukur telah dibuat untuk meneliti taktik mempengaruhi, dan salah satu yang terbaik adalah yang dibuat oleh Yukl dkk, yaitu yang disebut Influence Behavior Questionnaire (Yukl, Lepsinger, and Lucia, 1992). Hasil penelitian Yukl dkk, menun-jukkan ada sembilan jenis taktik yang biasa digunakan di dalam organisasi (Hugheset all, 2009), yaitu:
1. Persuasi Rasional (Rational Persuasion), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan alasan yang logis dan bukti-bukti nyata agar orang lain tertarik.
2. Daya-tarik Inspirasional (Inspirational Appeals), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan suatu permintaan atau proposal untuk membangkitkan antusiasme atau gairah pada orang lain.
3. Konsultasi (Consultation), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan mengajak dan melibatkan orang yang dijadikan target untuk berpartisipasi dalam pembuatan suatu rencana yang akan dilaksanakan.
4.Mengucapkan kata-kata manis (Ingratiation), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan kata-kata yang membahagiakan.
5.Daya-tarik Pribadi (Personal Appeals), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain atau memintanya untuk melakukan sesuatu karena merupakan teman atau karena dianggap loyal.
6.Pertukaran (Exchange), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan memberikan sesuatu keuntungan tertentu kepada orang yang dijadikan target, sebagai imbalan atas kemauannya mengikuti suatu permintaan tertentu.
7.Koalisi (Coalitions), terjadi jika seseorang meminta bantuan dan dukungan dari orang lain untuk membujuk agar orang yang dijadikan target setuju.
8.Tekanan (Pressure), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan ancaman, peringatan, atau permintaan yang berulang-ulang dalam meminta sesuatu.
9.Mengesahkan (Legitimacy), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan jabatannya, kekuasaannya, atau dengan mengatakan bahwa suatu permintaan adalah sesuai dengan kebijakan atau aturan organisasi.


Sumber:






Ika Desty Wulandari
3PA15
15514125

Tidak ada komentar:

Posting Komentar