KEKUASAAN
DAN PENGARUH
Definisi kekuasaan
Definisi
kekuasaan secara umum adalah kemampuan pelaku untuk mempengaruhi tingkah laku
pelaku lain sedemikian rupa, sehingga tingkah laku pelaku terakhir menjadi
sesuai dengan keinginan dari pelaku yang mempunyai kekuasaan (Harold D.
Laswell, 1984:9).
Sejalan
dengan itu, dinyatakan Robert A. Dahl (1978:29) bahwa kekuasaan merujuk pada
adanya kemampuan untuk mempengaruhi dari seseorang kepada orang lain, atau dari
satu pihak kepada pihak lain.
Definisi
kekuasaan secara umum adalah Mengartikan kekuasaan itu sebagai suatu produksi
dari akibat yang diinginkan (Russel).
Definisi
kekuasaan secara umum adalah kemampuan seseorang atau sekelompok manusia untuk
mempengaruhi tingkah lakunya seseorang atau kelompok lain sedemikian rupa
sehingga tingkah laku itu menjadi sesuai dengan keinginan dan tujuan dari orang
yang mempunyai kekuasaan itu (Budiardjo,1972).
Sumber Kekuasaan
Sumber
- sumber kekuasan dibagi menjadi dua yaitu :
1.
kekuasaan
formal
Kekuasaan
formal didasarkan pada posisi seseorang individu dalam subuah organisasi.
Kekuasaan formal dapat berasal dari kemampuan untuk memaksaatau memveri
imbalan, atau dari wewenang formal.
a.Kekuasaan
koersif (coercive power) adalah rasa takut. Seseorang memberikan reaksinya
terhadap kekuasaan ini karena rasa takut terhadap akibat – akibat negative yang
mungkin terjadi jika tidak patuh. Kekuasaan koersif mengandalkan aplikasi, atau
ancaman aplikasi, sanksi fisik yang menimbulkan rasa sakit, menimbulkan rasa
sakit, menimbulkan rasa frustasi melalui pembatasan gerak, atau pengendalian
paksa terhadap kebutuhan dasar fisiologis atau keamanan.
b.Kebalikan
kekuasaan koersif adalah kekuasaan imbalan(reward power). Orang memenuhi
keinginan atau arahan orang lain karena dengan berbuat demikian ia akan
mendapatkan manfaat positif, karena seseorang yang dapat membagikan imbalan
atau penghargaan yang dapat dipandang orang lain bernilai akan memiliki
kekuasaan atas orang lain itu. Imbalan bersifat finalsial seperti pengendalian
tingkat upah, kenaikan upah, dan bonus atau non finasial termasuk pengakuan,
promosi, penugasaan kerja yang menarik, kolega yang ramah dan wilayah kerja
atau wilayah penjualan yang disukai.
c.Kekuasaan
legitimasi akses yang paling mudah pada satu atau ebih landasan kekuasaan
adalah posisi struktual seseorang. Kekuasaan legitimasi (legimate power). Kekuasaan
yang melambangkan kewenangan formal untuk mengendalikan dan memanfaatkan sumber
– sumber daya organisasi. Secara spesifik, kekuasaan ini mencakup penerimaaan
wewenang suatu jabatan oleh anggota – anggota dalam sebuah organisasi.
2.
Kekuasaan
pribadi
a.Kekuasaan
karena keahlian (expert power) adalah pengaruh yang dipeoleh keahlian,
ketrampilan khusus atau pengetahuan. Keahlian sumber pengaruh yang palin kuat
katena semakin berorientasi pada teknologi. Pekerjaan terpsesialisasi menjadi
semakin bergantung pada para ahli untuk mencapai tujuan.
b.Kekuasaan
rujukan (referent power) didasarkan identifikasi terhadap seseorang yang
memiliki sumber atau sifat – sifat personal yang menyenangkan.
Definisi Pengaruh
Definisi
pengaruh (influence) adalah suatu transaksi sosial dimana seseorang atau
kelompok di bujuk oleh seorang atau kelompok lain untuk melakukan kegiatan
sesuai dengan harapan mereka yang mempengaruhi.Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (2005: 849), “Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu
(orang atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan
seseorang.”
Definisi
Pengaruh adalah kemampuan yang terus berkembang yang berbeda dengan kekuasaan tidak begitu terkait
dengan usaha memperjuangkan dan memaksakan kepentingan (Uwe Becker).
Definisi
Pengaruh adalah suatu tipe kekuasaan yang jika seorang yang dipengaruhi agar
bertindak dengan cara tertentu, dapat dikatakan terdorong untuk bertindak
demikian, sekalipun ancaman sanksi yang terbuka tidak merupakan motivasi yang
mendorongnya (Norman Barry).
Jenis Pengaruh
Pengaruh
Taktik Organisasi
Taktik-taktik
mempengaruhi (Influence Tactics) adalah cara-cara yang biasanya digunakan oleh
seseorang untuk mempen-garuhi orang lain, baik orang yang merupakan atasan,
setingkat, atau bawahannya. Dengan mengetahui dan menggunakan hal ini, maka
seseorang dapat mempengaruhi orang lain, dengan tidak menggunakan kekuasaan
yang dimilikinya.
Kipnis
dan Schmidt adalah peneliti yang pertama kali meneliti taktik-taktik yang biasa
digunakan orang untuk mempengaruhi orang lain. (Kipnis dan Schmidt, 1982).
Berbagai alat ukur telah dibuat untuk meneliti taktik mempengaruhi, dan salah
satu yang terbaik adalah yang dibuat oleh Yukl dkk, yaitu yang disebut
Influence Behavior Questionnaire (Yukl, Lepsinger, and Lucia, 1992). Hasil
penelitian Yukl dkk, menun-jukkan ada sembilan jenis taktik yang biasa digunakan
di dalam organisasi (Hugheset all, 2009), yaitu:
1. Persuasi
Rasional (Rational Persuasion), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain
dengan menggunakan alasan yang logis dan bukti-bukti nyata agar orang lain
tertarik.
2. Daya-tarik
Inspirasional (Inspirational Appeals), terjadi jika seseorang mempengaruhi
orang lain dengan menggunakan suatu permintaan atau proposal untuk
membangkitkan antusiasme atau gairah pada orang lain.
3. Konsultasi
(Consultation), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan mengajak
dan melibatkan orang yang dijadikan target untuk berpartisipasi dalam pembuatan
suatu rencana yang akan dilaksanakan.
4.Mengucapkan
kata-kata manis (Ingratiation), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain
dengan menggunakan kata-kata yang membahagiakan.
5.Daya-tarik
Pribadi (Personal Appeals), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain atau
memintanya untuk melakukan sesuatu karena merupakan teman atau karena dianggap
loyal.
6.Pertukaran
(Exchange), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan memberikan
sesuatu keuntungan tertentu kepada orang yang dijadikan target, sebagai imbalan
atas kemauannya mengikuti suatu permintaan tertentu.
7.Koalisi
(Coalitions), terjadi jika seseorang meminta bantuan dan dukungan dari orang
lain untuk membujuk agar orang yang dijadikan target setuju.
8.Tekanan
(Pressure), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan
ancaman, peringatan, atau permintaan yang berulang-ulang dalam meminta sesuatu.
9.Mengesahkan
(Legitimacy), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan
jabatannya, kekuasaannya, atau dengan mengatakan bahwa suatu permintaan adalah
sesuai dengan kebijakan atau aturan organisasi.
Sumber:
Ika Desty
Wulandari
3PA15
15514125
KEKUASAAN
DAN PENGARUH
Definisi kekuasaan
Definisi
kekuasaan secara umum adalah kemampuan pelaku untuk mempengaruhi tingkah laku
pelaku lain sedemikian rupa, sehingga tingkah laku pelaku terakhir menjadi
sesuai dengan keinginan dari pelaku yang mempunyai kekuasaan (Harold D.
Laswell, 1984:9).
Sejalan
dengan itu, dinyatakan Robert A. Dahl (1978:29) bahwa kekuasaan merujuk pada
adanya kemampuan untuk mempengaruhi dari seseorang kepada orang lain, atau dari
satu pihak kepada pihak lain.
Definisi
kekuasaan secara umum adalah Mengartikan kekuasaan itu sebagai suatu produksi
dari akibat yang diinginkan (Russel).
Definisi
kekuasaan secara umum adalah kemampuan seseorang atau sekelompok manusia untuk
mempengaruhi tingkah lakunya seseorang atau kelompok lain sedemikian rupa
sehingga tingkah laku itu menjadi sesuai dengan keinginan dan tujuan dari orang
yang mempunyai kekuasaan itu (Budiardjo,1972).
Sumber Kekuasaan
Sumber
- sumber kekuasan dibagi menjadi dua yaitu :
1.
kekuasaan
formal
Kekuasaan
formal didasarkan pada posisi seseorang individu dalam subuah organisasi.
Kekuasaan formal dapat berasal dari kemampuan untuk memaksaatau memveri
imbalan, atau dari wewenang formal.
a.Kekuasaan
koersif (coercive power) adalah rasa takut. Seseorang memberikan reaksinya
terhadap kekuasaan ini karena rasa takut terhadap akibat – akibat negative yang
mungkin terjadi jika tidak patuh. Kekuasaan koersif mengandalkan aplikasi, atau
ancaman aplikasi, sanksi fisik yang menimbulkan rasa sakit, menimbulkan rasa
sakit, menimbulkan rasa frustasi melalui pembatasan gerak, atau pengendalian
paksa terhadap kebutuhan dasar fisiologis atau keamanan.
b.Kebalikan
kekuasaan koersif adalah kekuasaan imbalan(reward power). Orang memenuhi
keinginan atau arahan orang lain karena dengan berbuat demikian ia akan
mendapatkan manfaat positif, karena seseorang yang dapat membagikan imbalan
atau penghargaan yang dapat dipandang orang lain bernilai akan memiliki
kekuasaan atas orang lain itu. Imbalan bersifat finalsial seperti pengendalian
tingkat upah, kenaikan upah, dan bonus atau non finasial termasuk pengakuan,
promosi, penugasaan kerja yang menarik, kolega yang ramah dan wilayah kerja
atau wilayah penjualan yang disukai.
c.Kekuasaan
legitimasi akses yang paling mudah pada satu atau ebih landasan kekuasaan
adalah posisi struktual seseorang. Kekuasaan legitimasi (legimate power). Kekuasaan
yang melambangkan kewenangan formal untuk mengendalikan dan memanfaatkan sumber
– sumber daya organisasi. Secara spesifik, kekuasaan ini mencakup penerimaaan
wewenang suatu jabatan oleh anggota – anggota dalam sebuah organisasi.
2.
Kekuasaan
pribadi
a.Kekuasaan
karena keahlian (expert power) adalah pengaruh yang dipeoleh keahlian,
ketrampilan khusus atau pengetahuan. Keahlian sumber pengaruh yang palin kuat
katena semakin berorientasi pada teknologi. Pekerjaan terpsesialisasi menjadi
semakin bergantung pada para ahli untuk mencapai tujuan.
b.Kekuasaan
rujukan (referent power) didasarkan identifikasi terhadap seseorang yang
memiliki sumber atau sifat – sifat personal yang menyenangkan.
Definisi Pengaruh
Definisi
pengaruh (influence) adalah suatu transaksi sosial dimana seseorang atau
kelompok di bujuk oleh seorang atau kelompok lain untuk melakukan kegiatan
sesuai dengan harapan mereka yang mempengaruhi.Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (2005: 849), “Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu
(orang atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan
seseorang.”
Definisi
Pengaruh adalah kemampuan yang terus berkembang yang berbeda dengan kekuasaan tidak begitu terkait
dengan usaha memperjuangkan dan memaksakan kepentingan (Uwe Becker).
Definisi
Pengaruh adalah suatu tipe kekuasaan yang jika seorang yang dipengaruhi agar
bertindak dengan cara tertentu, dapat dikatakan terdorong untuk bertindak
demikian, sekalipun ancaman sanksi yang terbuka tidak merupakan motivasi yang
mendorongnya (Norman Barry).
Jenis Pengaruh
Pengaruh
Taktik Organisasi
Taktik-taktik
mempengaruhi (Influence Tactics) adalah cara-cara yang biasanya digunakan oleh
seseorang untuk mempen-garuhi orang lain, baik orang yang merupakan atasan,
setingkat, atau bawahannya. Dengan mengetahui dan menggunakan hal ini, maka
seseorang dapat mempengaruhi orang lain, dengan tidak menggunakan kekuasaan
yang dimilikinya.
Kipnis
dan Schmidt adalah peneliti yang pertama kali meneliti taktik-taktik yang biasa
digunakan orang untuk mempengaruhi orang lain. (Kipnis dan Schmidt, 1982).
Berbagai alat ukur telah dibuat untuk meneliti taktik mempengaruhi, dan salah
satu yang terbaik adalah yang dibuat oleh Yukl dkk, yaitu yang disebut
Influence Behavior Questionnaire (Yukl, Lepsinger, and Lucia, 1992). Hasil
penelitian Yukl dkk, menun-jukkan ada sembilan jenis taktik yang biasa digunakan
di dalam organisasi (Hugheset all, 2009), yaitu:
1. Persuasi
Rasional (Rational Persuasion), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain
dengan menggunakan alasan yang logis dan bukti-bukti nyata agar orang lain
tertarik.
2. Daya-tarik
Inspirasional (Inspirational Appeals), terjadi jika seseorang mempengaruhi
orang lain dengan menggunakan suatu permintaan atau proposal untuk
membangkitkan antusiasme atau gairah pada orang lain.
3. Konsultasi
(Consultation), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan mengajak
dan melibatkan orang yang dijadikan target untuk berpartisipasi dalam pembuatan
suatu rencana yang akan dilaksanakan.
4.Mengucapkan
kata-kata manis (Ingratiation), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain
dengan menggunakan kata-kata yang membahagiakan.
5.Daya-tarik
Pribadi (Personal Appeals), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain atau
memintanya untuk melakukan sesuatu karena merupakan teman atau karena dianggap
loyal.
6.Pertukaran
(Exchange), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan memberikan
sesuatu keuntungan tertentu kepada orang yang dijadikan target, sebagai imbalan
atas kemauannya mengikuti suatu permintaan tertentu.
7.Koalisi
(Coalitions), terjadi jika seseorang meminta bantuan dan dukungan dari orang
lain untuk membujuk agar orang yang dijadikan target setuju.
8.Tekanan
(Pressure), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan
ancaman, peringatan, atau permintaan yang berulang-ulang dalam meminta sesuatu.
9.Mengesahkan
(Legitimacy), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan
jabatannya, kekuasaannya, atau dengan mengatakan bahwa suatu permintaan adalah
sesuai dengan kebijakan atau aturan organisasi.
Sumber:
Ika Desty
Wulandari
3PA15
15514125
Tidak ada komentar:
Posting Komentar