TUGAS KE-2
1. ASPEK PSIKOLOGIS DARI INDIVIDU PENGGUNA INTERNET
A. FENOMENA IDENTITAS DIRI MELALUI INTERNET:
Melalui identitas online konsisten dengan teori-teori pembentukan sosial. Identitas online dapat digunakan untuk mengeksplorasi aspek-aspek diri, memfasilitasi kesadaran diri yang lebih besar dan menjadi katalis untuk perubahan positif. Bahkan identitas online justru memfasilitasi flexible selves seseorang yang merupakan adaptasi yang wajar dan perwujudan eksplorasi diri. Dunia maya juga memfasilitasi keterbukaan emosional di ruang maya yang membuat individu mampu mengekspresikan diri dan dimengerti. Hubungan yang berarti terbentuk di dunia maya, kerena media ini secara natural memfasilitasi individu memaparkan diri lebih intim denga mediasi layar dan nama samaran.
Melalui identitas online konsisten dengan teori-teori pembentukan sosial. Identitas online dapat digunakan untuk mengeksplorasi aspek-aspek diri, memfasilitasi kesadaran diri yang lebih besar dan menjadi katalis untuk perubahan positif. Bahkan identitas online justru memfasilitasi flexible selves seseorang yang merupakan adaptasi yang wajar dan perwujudan eksplorasi diri. Dunia maya juga memfasilitasi keterbukaan emosional di ruang maya yang membuat individu mampu mengekspresikan diri dan dimengerti. Hubungan yang berarti terbentuk di dunia maya, kerena media ini secara natural memfasilitasi individu memaparkan diri lebih intim denga mediasi layar dan nama samaran.
Transparansi membuat masyarakat sekarang
berbuat maupun mencari sesuatu yang kredibel. Orang tidak gampang
dibohongi. Semua jejak rekam kita ada di dalam internet. Kita
dituntut bisa hidup otentik. Namun di sini lain, internet juga menyuguhkan
ketidakotentikan yang ujungnya ketidakkredibelan.
Contoh
kasus, maraknya akun-akun palsu di media sosial yang mempunyai daya pengaruh
kuat (di Twitter, misalnya Benny Israel). Selain itu, muncul gerakan Anonymous
di media sosial. Belum lagi dengan Net-Terrorist yang doyan merusak dan mencari
masalah di internet. Hal ini yang justru melahirkan ketidakpercayaan. Di
internet, kita bisa kelihatan jati diri kita tapi juga bisa menyembunyikan jati
diri kita. Lain contoh adalah kejahatan maupun penipuan online, melalui
Facebook yang selama ini marak. Fenomena kepribadian ganda juga bisa masuk di
sini.
Dunia virtual memang bukan dunia real. Kartunis Peter Steiner
pernah mengirim karikatur seekor anjing sedang bermain internet dan dipublikasikan
di The New Yorker, 5 Juli 1993 dengan tulisan “On the internet, nobody knows
you’re a dog.” Sementara itu, pemikir Prancis Jean Baudrillard menandaskan
dunia sekarang semakin masuk ke hipperrealitas di mana kita tidak bisa
membedakan mana yang asli dan mana yang bukan. Perasaan kita bisa turut lebih
hanyut pada penderitaan tokoh dalam sinetron yang notabene tidak nyata daripada
tersentuh dengan nasib tetangga yang nyata ada dan sedang kena musibah.
Psikolog John Suler, seperti dikutip dari buku “Facebook and Philosophy: What’s
on Your Mind?” (2010), mengatakan bahwa dunia online telah memicu
“disinhibition effect” di mana orang lebih gampang menampilkan kesejatian
dirinya (self-disclose) bila dibanding dalam dunia nyata. Di sini, orang bisa
mengeluarkan semua isi hati, kekesalan, kritikan, komentar
provokatif, dan sebagainya.
2. ASPEK DEMOGRAFIS DARI INDIVIDU PENGGUNA INTERNET DARI GENDER (DAMPAK
POSITIF DAN DAMPAK NEGATIF)
Dampak positif internet:
Dilihat
dari segi positif nya internet memiliki banyak sekali dampak yang sangat luar
biasa hebatnya pada dunia pengetahuan. Para wanita karir maupun ibu rumah
tangga kini dapat memiliki banyak sumber dan pedoman serta informasi-informasi
untuk dunia kerja maupun keperluan sehari-hari misalnya : informasi untuk
pekerjaan ,informasi resep makanan bagi ibu rumah tangga.
Selain
program didalam dunia kerja, internet juga menawarkan aplikasi berbentuk
permainan elektronik yang pada umumnya tidak secara khusus diberi muatan
pendidikan formal tertentu. Permainan elektronik tersebut membantu wanita
karier untuk menghilangkan kejenuhan dalam berkerja, membuat strategi,
membangkitkan semangat kepemimpinan, dan bermain peran (role play).
Internet
juga bisa menjadi tempat bisnis bagi wanita yaitu dengan online shop dengan
begitu wanita bisa mempunyai penghasilan sendiri namun ia tetap bisa dirumah
mengurus keluarganya .
Internet
telah banyak membantu manusia dalam segala aspek kehidupan sehingga internet
mempunyai andil penuh dalam kehidupan sosial. Dengan adanya internet apapun
dapat kita lakukan baik positif maupun negative.
Dampak negatif internet
1) Kejahatan
di dalam dunia maya
2) Pornografi
3) Kekejaman
dan Kesadisan
4) Penipuan
5) Penipuan
belanja online
6) Perjudian
7) Mengurangi
sifat sosial manusia
3.
KASUS INTERNET ADDICTION DISORDER
1. Di
Beijing-China,Wang seorang ABG yang kecanduan internet menikam ibunya
hingga tewas karena sang ibu menolak memberikan uang untuk pergi ke warnet.
Bahkan ketika ayahnya datang, Wang langsung menikan ayahnya walaupun tidak
sampai tewas. Belakangan ini Wang memang sedang kecanduan internet.
Berjam-jam dia habiskan setiap harinya hanya demi berinternet.
2. Sekitar
4 juta remaja di China kecanduan Game online yang tidak sehat sehingga mereka
keasyikan menghabiskan waktunya di warnet game online daripada bermain di dunia
nyata. Hal ini membuat prihatin kebanyakan orang, karena kecanduan internet dapat menyebabkan kepekaan seseorang terhadap kehidupan
sosialnya berkurang. Sebagai respon terhadap hal ini, Sebuah komite di parlemen
pun meminta pengawasan yang lebih ketat terhadap game internet yang dinilai
punya konten ilegal atau tidak pantas seperti menampilkan kekerasan, pornografi
dan bahkan game yang tidak patriotik. Juga dianggap perlu adanya teknologi yang
bisa memutus otomatis permainan game jika orang sudah terlalu lama bermain.
CARA MENCEGAH DAN SOLUSI:
Mencegahnya
dengan mengawasi anak saagt menggunakan ineternet, dan tidak membiarkan anak
untuk selalu berada didepan gadget atau tablet
Solusinya
dengan memberi banyak aktivitas seperti menyarankan sang anak untuk belajar
berorganisasi agar banyak kegiatan diluar rumah yang lebih bermanfaat.
4.
ETIKA DALAM PENELITIAN INTERNET (PUBLIKASI ONLINE)
1.Menghormati
martabat subjek penelitian
Penelitian
yang dilakukan harus menjunjung tinggi martabat seseorang (subjek penelitian).
Dalam melakukan penelitian, hak asasi subjek juga harus dihargai.
2.Asas
kemanfaatan
Penelitian yang
dilakukan harus mempertimbangkan manfaat dan resiko yang mungkin terjadi.
Penelitian boleh dilakukan apabila manfaat yang diperoleh lebih besar daripada
resiko/dampak negatif yang akan terjadi. Selain itu, penelitian yang dilakukan
tidak boleh membahayakan dan harus menjaga kesejahteraan manusia.
3.Berkeadilan
Dalam
melakukan penelitian, setiap orang diberlakukan sama berdasarkan moral,
martabat, dan hak asasi manusia. Hak dan kewajiban peneliti maupun subjek juga
harus seimbang.
4.Informed
consent
Informed
consent merupakan pernyataan kesediaan dari subjek penelitian untuk diambil
datanya dan ikut serta dalam penelitian. Aspek utama informed consent yaitu
informasi, komprehensif, dan volunterness. Dalam informed consent harus ada
penjelasan tentang penelitian yang akan dilakukan. Baik mengenai tujuan
penelitian, tatacara penelitian yang akan dilakukan, manfaat yang akan
diperoleh, kemungkinan resiko yang akan terjadi, dan adanya pilihan bahwa
subjek penelitian dapat menarik diri kapan saja.
5. 5. FAKTOR PENYEBAB PLAGIAT DAN
UPAYA TIDAK PLAGIAT
Plagiat atau
Plagiarisme adalah penjiplakan atau pengambilan karya, karangan, pendapat, dan
sebagainya dari orang lain serta menjadikannya seolah karya, karangan, dan
pendapatnya sendiri. Plagiat merupakan suatu tindakan mencuri hak cipta orang
lain. Orang yang melakukan tindakan plagiat disebut plagiator.
Terdapat
beberapa faktor penyebab seseorang melakukan tindakan plagiat, antara lain
:
a.
Kesuntukan masa dan tiada idea dalam menyiapkan sesuatu
tugasan
b. Tiada kemahiran dalam
melakukan penyelidikan
c.
Sikap mereka yang melakukan plagiat itu sendiri
d. Kurang pendedahan tentang
plagiat dan undang-undang hak cipta
Beberapa
faktor yang menyebabkan seorang mahasiswa melakukan tindakan plagiat,
yaitu :
a.Malas
Mahasiswa
menjadi jenuh dan malas karena selalu dihadapkan dengan tugas yang menumpuk dan
deadline tugas yang hampir bersamaan. Hal ini tentu saja membuat mahasiswa
kurang optimal mengerjakan tugasnya. Tidak jarang mahasiswa mengerjakan
tugas dengan jalan pintas, yaitu melakukan copy pasteatau plagiarisme dari
hasil pekerjaan teman atau hasil browsing di internet.
b.Tidak
Percaya Diri
Tidak
percaya diri juga menjadi suatu hal yang mendasari seseorang untuk
melakukan copy paste. Ketidaksiapan seseorang dalam membuat suatu tugas
yang menyebabkan hal ini dapat terjadi. Maka dari itu, mahasiswa harus
menanamkan rasa percaya diri di dalam diri mereka.
c.Penyalahgunaan
Teknologi
Kemajuan
teknologi telah memperkenalkan internet kepada mahasiswa. Dengan menggunakan
internet, mahasiswa mendapatkan kemudahan untuk memperoleh referensi. Tanpa
berpikir panjang, mahasiswa melakukan copy paste tanpa
mencantumkan sumber copy-an dari referensi tersebut. Bahkan tidak jarang
mahasiswa mengumpulkan tugas dari hasil copy paste tanpa adanya
pengeditan terlebih dahulu.
Cara Menghindari Plagiarisme
a. Menumbuhkan
integritas pada diri sendiri sehingga senantiasa dapat menjaga dan membantu
diri dari perbuatan copy paste tanpa menyebutkan sumber asal.
b. Menggunakan
software anti plagiarisme. Dengan menggunakan software ini, maka tindakan atau
praktik-praktik plagiarisme akan terdeteksi.
c. Menanamkan
moral anti plagiat dalam diri sendiri. Seseorang harus percaya diri dalam
mengerjakan tugasnya. Yang dicari bukanlah nilai yang baik dalam mengerjakan
tugas, melainkan ilmu yang bermanfaat.
d. Memberi
penghargaan terhadap karya orang yang tidak melakukan tindakan plagiat. Hal ini sangat berguna untuk menumbuhkan rasa percaya diri
dalam menciptakan hasil karya sendiri.
c. Tindakan
yang tegas bagi para plagiator.
SUMBER:
http://salsabilasetiawan.blogspot.co.id/2014/01/publikasi-online-etika-dalam-penelitian.html